menganalisa sebuah artikel

Posted by gregorius agung suryo narindro / Category:


JAKARTA – Mantan wakil presiden RI, Jusuf Kalla, mengatakan perjuangan menegakkan keadilan di setiap masa selalu penuh resiko.

Resiko itulah yang menurutnya juga dihadapi politisi PKS Misbakhun, mantan mentri hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra, dan penyidik KPK Novel Baswedan. Bedanya, ujar JK, resiko perjuangan di masa lalu dan di masa kini berbeda.

Menurut Ketua Umum PMI itu, aturan di zaman dahulu lebih jelas dalam menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar, sedangkan aturan di masa sekarang seolah dikaburkan sehingga masyarakat pun bisa menjadi bingung.

Seseorang, lanjut JK, bisa mendadak muncul sebagai pelaku kejahatan seperti persoalan hukum yang menimpa Komisaris Polisi Novel Baswedan. Seperti diketahui, Novel yang merupakan penyidik KPK dari Polri itu dituduh menganiaya pencuri sarang burung walet di Bengkulu, saat ia menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Bengkulu tahun 2004.

Tak cuma penyidik KPK yang memiliki resiko. “Politisi pun harus lebih hati-hari, karena berbeda dari zaman dulu, hukum sekarang ini tidak jelas. Tiba-tiba muncul kasus L/C bodong Misbakhun. Yusril pun sempat tersandung kasus 10 tahun lalu,” kata JK dalam peluncuran buku Misbakhun, ‘Melawan Takluk,’ di Hotel Atlet Century, Jakarta, hari ini.

Misbakhun menulis buku yang mengisahkan sisi kelam hidupnya sejak ditangkap sampai dipenjara atas kasus L/C fiktif Bank Century itu ketika keluar dari tahanan usai MA mengabulkan Peninjauan Kembali yang ia ajukan daan memutusnya bebas dari segala tuduhan.

Misbakhun mengatakan, kriminalisasi terhadap dirinya akan menjadi noda hitam dalam pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Padahal SBY selalu mengatakan dirinya sebagai presiden yang menghormati hak asasi manusia dan menjunjung tinggi supremasi hukum. Tapi dalam kasus saya, dia melakukan kriminalisasi Ini akan dicatat dalam sejarah,” kata Misbakhun.



KATA TIDAK BAKU
KATA BAKU
Resiko
Risiko
Mentri
Menteri
Zaman
Jaman

0 comments: