akulturasi

Posted by gregorius agung suryo narindro / Category:

AKULTURASI

Akulturasi merupakan sebuah istilah dalam ilmu Sosiologi dan mempunyai arti yaitu proses pengambil alihan unsur-unsur (sifat) kebudayaan lain oleh sebuah kelompok atau individu. Adalah suatu hal yang menarik ketika melihat dan mengamati proses akulturasi tersebut sehingga nantinya secara evolusi menjadi Asimilasi (meleburnya dua kebudayaan atau lebih, sehingga menjadi satu kebudayaan).

contoh nya seperti perpaduan dua budaya di Indonesia saat ajaran agama Hindu-Budha

Hasil akulturasi :

1. Bidang Sosial

Masuknya agama Hindu merubah tatanan sosial masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dengan dikenalnya pembagian masyarakat atas kasta.


2. Ekonomi

Masyarakat Indonesia telah mengenal pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia. Jadi dalam bidang ekonomi pengaruh nya tidak terlalu besar


3. Sistem Pemerintahan

Sebelum masuknya Hindu-Budha, Indonesia memiliki sistem pemerintahan yang di pimpin oleh kepala suku yang dipilih karena mempunyai kelebihan tertentu dibandingkan anggota kelompok lainnya. Namun saat pengaruh Hindu-Budha masuk maka berdiri Kerajaan. Dan kerajaan itu di pimpin oleh Raja bukan kepala suku lagi dan tahta nya berganti secara turun-temurun. Raja dianggap sebagai keturuanan dari dewa yang memiliki kekuatan, dihormati, dan dipuja.


4. Bidang Pendidikan

Sebelumnya masyarakat Indonesia belum mengenal tulisan. Namun saat masuknya Hindu-Budha, sebagian masyarakat Indonesia mulai mengenal budaya baca dan tulis.

Bukti pengaruh dalam pendidikan di Indonesia yaitu :

  • Digunakannya bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa dalam kehidupan masyarakat Indonesia sudah mulai di pakai Bahasa tersebut terutama digunakan oleh pendeta dan bangsawan kerajaan. Lalu mulai digunakan bahasa Kawi, bahasa Jawa Kuno, dan bahasa Bali Kuno yang merupakan turunan dari bahasa Sansekerta.
  • Mulai dikenal nya juga sistem pendidikan berasrama (ashram) dan didirikan sekolah-sekolah khusus untuk mempelajari agama Hindu-Budha. Sistem pendidikan tersebut kemudian diadaptasi dan dikembangkan sebagai sistem pendidikan yang banyak diterapkan di berbagai kerajaan di Indonesia.
  • Pengaruh Hindu Budha terlihat pada berkembangnya ajaran budi pekerti berlandaskan ajaran agama Hindu-Budha. Pendidikan tersebut menekankan kasih sayang, kedamaian dan sikap saling menghargai sesama manusia.

5. Kepercayaan

Sebelum masuk pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia, bangsa Indonesia mengenal dan memiliki kepercayaan yaitu pemujaan terhadap roh nenek moyang (animisme dan dinamisme). Namun sejak masuknya agama Hindu-Budha masyarakat Indonesia mulai menganut agama Hindu-Budha walaupun tidak meninggalkan kepercayaan asli seperti pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan dewa-dewa alam. Telah terjadi semacam sinkritisme yaitu penyatuaan paham-paham lama seperti animisme, dinamisme, totemisme dalam keagamaan Hindu-Budha.


6. Bidang Teknologi

Sebelum masuk nya agama Hindu-Budha Masyarakat Indonesia sudah memiliki budaya yang cukup tinggi. Dengan masuknya pengaruh budaya Hindu-Budha, Indonesia mempertinggi ilmu teknologi yang sudah dimiliki nya. Pengaruh tersebut terlihat pada perkembangan teknologi masyarakat Indonesia dalam bidang kemaritiman, bangunan dan pertanian.

Perkembangan kemaritiman terlihat dengan semakin banyaknya kota-kota pelabuhan berkat ekpedisi pelayaran. Bangsa Indonesia pada awalnya hanya dapat membuat sampan untuk alat transportasi mereka kemudian baru lah mulai dapat membuat perahu bercadik.

Perpaduan antara pengetahuan dan teknologi dari India dengan Indonesia terlihat pula pada pembuatan dan pendirian bangunan candi baik candi dari agama Hindu maupun Budha.

Selain itu terlihat dalam penulisan prasasti-prasastri pada batu-batu besar yang membutuhkan keahlian, pengetahuan, dan teknik penulisan yang tinggi.

Dalam bidang pertanian, tampak dengan adanya pengelolaan sistem irigasi yang baik di Indonesia. Tampak pada relief candi yang menggambarkan teknologi irigasi pada zaman Majapahit.

7. SOSIAL

  • Mulai dikenal sistem demokrasi
  • Tidak mengenal adanya sistem kasta
  • Tidak mengenal perbedaan gologan dalam masyarakat